Jika Aku Ke House Of Sampoerna Bersamamu
Jika aku ke House of Sampoerna bersamamu, aku takkan menyebut kata tembakau sebelum kau terjun sendiri ke basket-basket rotan yang disebar di sekujur ruangan. Keranjang anemonie dimana kau si ikan badut yang herannya mabuk laut. Jika aku ke House of Sampoerna bersamamu, aku takkan membiarkanmu masuk dengan saku jaket yang belum penuh. Dan kalau aku cukup ceroboh siang itu maka mungkin kau akan keluar dengan pakaian berlapis-lapis daun tembakau yang berdebu, dan aku harus bohong pada penjaga pagarnya dan bilang kau hanya luar biasa harum dan tuduhannya hanya luar biasa ngawur. Jika aku ke House of Sampoerna bersamamu, sepeda antik tak jadi cantik dan sofa-sofa tua tak jadi berharga. Mungkin malah kau yang dijadikan mumi dan dipajang dengan lampu sorot kuning. Untuk bisa menyentuhmu aku bukan hanya harus menerobos tali rafia, atau pintu kaca, atau mata penjaga atau kamera pengawas. Untuk melanggar peraturan agamamu aku harus mencari celah di antara detik-detik kau terhuyung, terangsang ...