Posts

Showing posts with the label Writings

Jika Aku Ke House Of Sampoerna Bersamamu

Jika aku ke House of Sampoerna bersamamu, aku takkan menyebut kata tembakau sebelum kau terjun sendiri ke basket-basket rotan yang disebar di sekujur ruangan. Keranjang anemonie dimana kau si ikan badut yang herannya mabuk laut. Jika aku ke House of Sampoerna bersamamu, aku takkan membiarkanmu masuk dengan saku jaket yang belum penuh. Dan kalau aku cukup ceroboh siang itu maka mungkin kau akan keluar dengan pakaian berlapis-lapis daun tembakau yang berdebu, dan aku harus bohong pada penjaga pagarnya dan bilang kau hanya luar biasa harum dan tuduhannya hanya luar biasa ngawur. Jika aku ke House of Sampoerna bersamamu, sepeda antik tak jadi cantik dan sofa-sofa tua tak jadi berharga. Mungkin malah kau yang dijadikan mumi dan dipajang dengan lampu sorot kuning. Untuk bisa menyentuhmu aku bukan hanya harus menerobos tali rafia, atau pintu kaca, atau mata penjaga atau kamera pengawas. Untuk melanggar peraturan agamamu aku harus mencari celah di antara detik-detik kau terhuyung, terangsang ...

Misteri Surabaya Tubuh Teduh

Image
Selamat malam. Sedikit larut, memang. Entahlah akan ada yang membaca atau tidak. Untuk sementara, aku tak peduli. Aku hanya ingin membuat kenangan siang tadi kekal. Oh iya, hal yang terakhir aku makan adalah biskuit malkist lapis cokelat yang aku makan bersama kopi. Hubungannya dengan tulisan kali ini????? Aku rasa... ya... jangan lupa bawa jas hujan kalau sudah masuk November-Desember. Hindari masuk angin. Masuk angin menghambat imajinasi. Yuk, mulai cerita. Jadi tuh hari ini, Jumat ini, mata kuliah Etika Sosial dan Politik ditiadakan. Aku berniat pulang cepat karena... entahlah. Aku sedikit lelah. Tapi karena virus judi sedang bertebaran di kampus, dan bermain kartu menjadi salah satu adiksiku--- maka aku tunda, lah, jam kepulanganku. Ya, habis, seru banget, sih. Aku dan anak-anak main 24 . Tapi angkanya diganti terus. Bisa 22, bisa 0, bisa 53, dan terakhir tadi 87. Gimana saya gak tertantang, ya nggak? Kepanikan anya junor baru lahir ketika awannya mendung. Oke. Anya junor mul...

Lihat Khianat & Lihat Khianat 2.0

Jadi ini dua puisi yang tidak sengaja berpapasan. Siapa duga, ternyata mereka memang satu orbit. Lihat Khianat 2.0 yang saya ciptakan duluan. Suatu waktu di tahun 2016 lah. Untuk konsumsi sendiri saja. Kemudian Lihat Khianat yang terbaru ini karena terinspirasi dari... kacamata saya sendiri. Sebenarnya, terinspirasi dari permintaan orang-orang yang ingin melihat wajah saya tanpa kacamata. Saya turuti hanya untuk orang-orang terdekat. Dan entahlah, saya rasa, hal itu bukan hanya tentang melihat wajah saya. Itu lebih dari itu. Saya memperbolehkan mereka melihat saya dengan kondisi yang berbeda dari biasanya, itu membutuhkan kepercayaan. Bukan perihal saya tanpa kacamata, tapi perihal saya yang menerima mereka sebagai bagian dari jiwa, bagian dari takdir saya. Perihal saya yang memperlihatkan cuplikan kegilaan saya. Belum lagi, kalau lawan saya itu berkacamata juga. Saya tergoda untuk mengajukan permintaan yang sama. Melihat seseorang tanpa kacamata itu tidak sesederhana itu. Mata m...

Wastafel Tanpa Pipa

This is one of my favorites. WOW dan ini langka karena based on true events. Aku bener-bener kumur di wastafel tanpa pipa. Yap. Secara harfiah. Dan sikat gigi sampe berdarah, dan darahnya nyentuh kakiku. Aku mikir hal ini gak cuma creepy ... tapi berfilosofi. Menurutku maknanya udah jelas... aku gak bisa lebih eksplisit dari ini. Hehe. Lagi gak pengen ngehitz karena tulisan kontroversial. So, enjoy! Jangan lupa tutup gelas pake... ya penutup gelas. Kalo paginya kamu buat minum, nanti kotor karena debu. Ingat ya. WASTAFEL TANPA PIPA I. Seorang wanita berkumur di wastafel tanpa pipa. Ia tidak lupa. Tidak juga bodoh. Ia lebih sadar dari penguasa seantero negeri ini. II. Seorang wanita berkumur di wastafel tanpa pipa. Air mengucur ke bawah dan hanya menuju lantai. Atau menuju neraka. Wanita itu marah. III. Seorang wanita berkumur di wastafel tanpa pipa. Kakinya bersimbah darah. Ia harap, pencitraannya juga bisa keluar lewat tenggorokan. IV. Seorang wanit...

Aku Tidak Ingin Mati Dengan Tenang

Ini puisiku yang paling sukses. Gatau kenapa. Astaga. HUAAAHH. Padahal iseng doang ngirim ini. Pertama di publish oleh Sajak Liar, pada tanggal 20 Maret jam 23.14. Puisi pertamaku yang likesnya tembus 1000. Ngga tau harus seneng apa takut. Minat suicide setinggi itukah?????? Aku harap tidak. Semoga cuma karena topik yang provokatif aja. Anyway, enjoy. Ini jadi puisi yang membesarkan namaku, mungkin, jadi... aku harap ini lumayan mencitrakan diriku. ENTAHLAH. Gatau. Perspektifku biasa aja tentang tulisan ini. Serius. Tapi menurut pembaca gak gitu, so... okelah. Selamat membaca. Jangan lupa nyabut kabel charger laptop kalo udah selesai dipake. AKU INGIN MATI DENGAN TIDAK TENANG Aku tidak ingin mati dengan tenang. Tidak pada umur 92 terbaring lemah karena usia. Tidak pada umur 84 penuh luka asam urat. Tidak pada umur 70 dalam tidur di atas kapuk. Aku tidak ingin mati dengan tenang. Tidak pada Maret 2017 didepan pil dan sebuah gelas. Tidak pada umur 18 ...

Pesan Untuk Evan

Saya punya tulisan lagi! Yang ini muncul karena disuruh mengingat-ingat kenangan tahun 2011... Sebenarnya, saya disuruh membuat surat untuk diri saya sendiri. Tapi beginilah adanya. Jiwa saya yang berbicara. Silahkan disimak! Jangan lupa mencuci wajan yang habis dipakai masak--- kalau tidak bisa lengket dan susah dibersihkan. Sudah resmi--- jantungku mati. Kau menutup pintu dan aku merapat ke papan tulis. Kita berjauhan, tapi wajahmu tetap manis. Kelas ini kosong dan terang. Aku mencoba terlihat santai--- walau dalam hati ingin cepat pulang. "Kalian ngapain di sini?" tanyamu. Aku menoleh ke arah Aul dengan sekujur tubuh kaku. Bagaimana tidak? Barusan saja aku curhat ke dia tentang kamu. Ah, leganya mengetahui kau akan panjang umur. "Ya... gapapa. Ngobrol," jawab Aul. Aduh, mampus aku. Alasan yang terlihat palsu. Mengingat kau siswa terpandai ketiga di kelas--- selalu tepat di atasku--- aku rasa kau takkan mudah tertipu. Kau mengerutk...

My Wedding Vow

Selamat malam. Saya ingin repost tulisan-tulisan saya yang sudah di share di LINE. Yang ini barusan dibuat satu jam yang lalu. Selamat membaca. Jangan lupa masukkan makanan manis ke kulkas, supaya tidak banyak semut. Ini dia. Ini untuk istriku tersayang--- lampu-lampu, bunga plastik, dan semua pita di taman megah ini. Ini untuk istriku tercinta--- keluarga, teman-teman, dan bintang-bintang yang matanya tak berhenti menyorot keindahanmu. Sejak tadi! Sungguh! Sejak langkah pertama datang ke acara ini. Semua ini untuk istriku. Pesta ini, surat di tanganku--- yang ini, yang kubacakan ini--- dan sisa umurku. Dan juga semua buah nanas di setiap supermarket yang kukunjungi. Ah, dan juga tempat tinggal, serta mobil kuning kecil yang sebenarnya tak kusuka itu. Dan photobooth di pojok kanan--- itu juga untukmu. Lengkap dengan properti superhero yang kau pesan: tameng Captain America dan busur Hawkeye. Aku pun seutuhnya untukmu. Katamu, aku kado favorit di hari pernikahanmu. ...

Kucingku Ngeband, Pacarku Nyakar Sofa

Aku sebut ini Lovelet hoki. Karena aku bikin ini benar-benar iseng dan tanpa ada usaha untuk mempercantik kata seperti biasanya. Intinya, ternyata spontanitasku bisa membuahkan hasil. Dan bukan hasil sembarangan, tapi hasil yang Alhamdulillah jadi favoritnya orang-orang. AAAAAAAAAHHHHHHHH!!! SENENG BANGET GUEEEEEEEEEEE!!!!! BANYAK YANG SENENG GILEEEEE BANYAK YANG SENENG LOVELET GAJELAS GUEEEEEEE Jadi seperti yang telah kalian ketahui, dua minggu sekali, di hari Rabu, Official Account Bibliophilia punya program yang namanya Anonymous Love Letter. Dan setiap itu pula akan ditentukan temanya. Temanya unik-unik, of course. Dan itu bikin aku harus nulis lagi secara spontan. Dan sedikit terburu-buru. Karena ada kuotanya. Hehehe. ANYWAY. Aku kelewat sering ngirim Lovelet untuk Biblio ini. Dan dulu kan belom ditentuin tema ya, jadi aku pake puisi-puisiku yang aku simpen gitu. Di read sih, tapi ga pernah di post. Hix. Sampai pada akhirnya, mulai dite...

Aku Muak Dengan Perempuan

Oke langsung aja baca yah. Ini karyaku yang pertama di post sama Sajak Liar, dan awalnya aku bikin ini supaya diriku lebih lega aja. Aku akan menyampaikan cara-cara anehku meredam emosi kapan-kapan. Ini adalah sindiran yang aku khususkan kepada setiap perempuan di dunia. Agak bodoh sih, mengingat aku juga seorang perempuan. Simak! Aku Muak Dengan Perempuan aku tak butuh kotak sumpah serapah untuk mengatakan ini. aku akan mengucapkannya secara tersurat. aku muak dengan perempuan. aku muak dengan perempuan yang selalu menggunjing orang lain. aku muak dengan mereka yang semangat membahas begitu banyak keburukan masyarakat. aku muak dengan perempuan yang hanya bisa bergaul dengan perempuan. aku muak dengan 'perkumpulan perempuan cantik' atau bahkan 'perkumpulan perempuan jelek'. aku muak dengan perempuan dan segala komunitas bodohnya itu. aku muak dengan perempuan yang selalu patah hati. aku muak dengan mereka yang menikmati perhatian orang saat...

Misteri Surabaya Basah Kuyup // Misteri Surabaya Hujan Bunga

Oke sejujurnya aku tidak punya tenaga untuk nulis post:( aku lapar. Seharusnya aku sudah makan sekarang. Di meja makan ada ayam bakar yang sangat lezat tapi kita harus makan bareng Mommy dan Lonceng Cinta itu selesainya setengah 8. Teruntuk kalian yang menyukai puisiku, dan bilang puisiku bagus, namun tak mengerti pesan yang aku sampaikan------------- JANGAN KHAWATIR. Aku adalah penulis bertanggung jawab yang tidak akan membiarkan imajinasi pembaca mengubah cerita dari karyaku. MISTERI SURABAYA BASAH KUYUP oleh anya junor oh, Gusti, hujan-Mu itu pertanda apa? masa, kata orang, pertanda mantan sedang menangis? ah, mantanku sih, tidak. dia itu sempurna! membawa matahari kemanapun dia ada! kemarin malam hujan, tuh, dan dia malah tertawa lepas, mengadah ke langit, minta air terjun! ah, Gusti, tentu saja dia minta begitu. wong pacarnya tengah berteduh di dekapnya. 9 oktober 2016, saat kucingku kehujanan. via Sajak Liar 11 Oktober 19:56 ...