Awkward itu...

-
Awkward itu...
Saat kamu pake baju olahraga pagi-pagi ke sekolah dan ternyata olahraganya nggak di sekolah.

Awkward itu...
Saat kamu manggil temenmu keras-keras dan ternyata itu bukan dia.

Awkward itu...
Saat kamu ke ruang guru dan ternyata mereka lagi rapat.

Awkward itu...
Saat kamu mau ngerjain temenmu dengan cara manggil pake "Mbak" seolah nggak kenal dan ternyata itu beneran mbak mbak yang nggak kamu kenal.

Awkward itu...
Saat kamu mau beli sesuatu di kantin dan bu kantinnya nggak denger karna rame, dan dia malah bilang "Lima ratuse opo mbak?"

Awkward itu...
Saat kamu lagi jalan-jalan di mal dan nabrak pintu kaca.

Awkward itu...
Saat kamu manggil Bu rully dan ternyata itu Mam Indri.

Awkward itu...
Saat kamu pura-pura bbm an karna lagi ada yang berantem dan kamu nggak pengen keliatan ikut campur atau apa, padahal bb mu lobet dan mati.

Awkward itu..
Saat kamu nyanyi tapi kamu salah lirik.

Awkward itu...
Saat kamu sendiri di kelas dan nderedeg karna kayak ada yang lewat, tapi kamu bukan takut setan tapi takut guru.

Awkward itu...
Saat ada guru yang bilang "Oooh anya. Revanya yo? Tukokno aku kacamata putih po'o." dan kamu bingung mau jawab apa jadi kamu cuma bilang hehe.

Awkward itu...
Saat kamu disuruh manggil guru namanya Bu Ester tapi kamu gatau Bu Ester itu yang mana jadi kamu ke ruang guru dengan keras bilang, "Bu Esternya ada?" dan kamu tolah toleh mencari yang merasa namanya dipanggil tapi nggak ada.

Awkward itu...
Saat kamu diusir sama guru yang dikelas.

Awkward itu...
Saat pas MOS kelas 7, kamu lagi mau jalan keluar sekolah trus ada anak cowok yang kamu gak kenal manggil "MIMI!!!".

Awkward itu...
Saat kamu capek dan masuk mobil anjem seperti biasa, dan setelah kamu liat anak-anaknya, kamu sadar kamu salah mobil.

Awkward itu...
Saat kamu manggil anak jaws dan nagih uang kas tapi ternyata dia bukan anak jaws.

Awkward itu...
Saat kamu dilempar kipas sama guru.



Percayalah. Itu memalukan.

Popular posts from this blog

Aku Tidak Ingin Mati Dengan Tenang

-
Ini puisiku yang paling sukses. Gatau kenapa. Astaga. HUAAAHH. Padahal iseng doang ngirim ini. Pertama di publish oleh Sajak Liar, pada tanggal 20 Maret jam 23.14. Puisi pertamaku yang likesnya tembus 1000. Ngga tau harus seneng apa takut. Minat suicide setinggi itukah?????? Aku harap tidak. Semoga cuma karena topik yang provokatif aja. Anyway, enjoy. Ini jadi puisi yang membesarkan namaku, mungkin, jadi... aku harap ini lumayan mencitrakan diriku. ENTAHLAH. Gatau. Perspektifku biasa aja tentang tulisan ini. Serius. Tapi menurut pembaca gak gitu, so... okelah. Selamat membaca. Jangan lupa nyabut kabel charger laptop kalo udah selesai dipake. AKU INGIN MATI DENGAN TIDAK TENANG Aku tidak ingin mati dengan tenang. Tidak pada umur 92 terbaring lemah karena usia. Tidak pada umur 84 penuh luka asam urat. Tidak pada umur 70 dalam tidur di atas kapuk. Aku tidak ingin mati dengan tenang. Tidak pada Maret 2017 didepan pil dan sebuah gelas. Tidak pada umur 18
Read more

Lihat Khianat & Lihat Khianat 2.0

-
Jadi ini dua puisi yang tidak sengaja berpapasan. Siapa duga, ternyata mereka memang satu orbit. Lihat Khianat 2.0 yang saya ciptakan duluan. Suatu waktu di tahun 2016 lah. Untuk konsumsi sendiri saja. Kemudian Lihat Khianat yang terbaru ini karena terinspirasi dari... kacamata saya sendiri. Sebenarnya, terinspirasi dari permintaan orang-orang yang ingin melihat wajah saya tanpa kacamata. Saya turuti hanya untuk orang-orang terdekat. Dan entahlah, saya rasa, hal itu bukan hanya tentang melihat wajah saya. Itu lebih dari itu. Saya memperbolehkan mereka melihat saya dengan kondisi yang berbeda dari biasanya, itu membutuhkan kepercayaan. Bukan perihal saya tanpa kacamata, tapi perihal saya yang menerima mereka sebagai bagian dari jiwa, bagian dari takdir saya. Perihal saya yang memperlihatkan cuplikan kegilaan saya. Belum lagi, kalau lawan saya itu berkacamata juga. Saya tergoda untuk mengajukan permintaan yang sama. Melihat seseorang tanpa kacamata itu tidak sesederhana itu. Mata m
Read more