Posts

Showing posts from July, 2017

Lihat Khianat & Lihat Khianat 2.0

Jadi ini dua puisi yang tidak sengaja berpapasan. Siapa duga, ternyata mereka memang satu orbit. Lihat Khianat 2.0 yang saya ciptakan duluan. Suatu waktu di tahun 2016 lah. Untuk konsumsi sendiri saja. Kemudian Lihat Khianat yang terbaru ini karena terinspirasi dari... kacamata saya sendiri. Sebenarnya, terinspirasi dari permintaan orang-orang yang ingin melihat wajah saya tanpa kacamata. Saya turuti hanya untuk orang-orang terdekat. Dan entahlah, saya rasa, hal itu bukan hanya tentang melihat wajah saya. Itu lebih dari itu. Saya memperbolehkan mereka melihat saya dengan kondisi yang berbeda dari biasanya, itu membutuhkan kepercayaan. Bukan perihal saya tanpa kacamata, tapi perihal saya yang menerima mereka sebagai bagian dari jiwa, bagian dari takdir saya. Perihal saya yang memperlihatkan cuplikan kegilaan saya. Belum lagi, kalau lawan saya itu berkacamata juga. Saya tergoda untuk mengajukan permintaan yang sama. Melihat seseorang tanpa kacamata itu tidak sesederhana itu. Mata m

Wastafel Tanpa Pipa

This is one of my favorites. WOW dan ini langka karena based on true events. Aku bener-bener kumur di wastafel tanpa pipa. Yap. Secara harfiah. Dan sikat gigi sampe berdarah, dan darahnya nyentuh kakiku. Aku mikir hal ini gak cuma creepy ... tapi berfilosofi. Menurutku maknanya udah jelas... aku gak bisa lebih eksplisit dari ini. Hehe. Lagi gak pengen ngehitz karena tulisan kontroversial. So, enjoy! Jangan lupa tutup gelas pake... ya penutup gelas. Kalo paginya kamu buat minum, nanti kotor karena debu. Ingat ya. WASTAFEL TANPA PIPA I. Seorang wanita berkumur di wastafel tanpa pipa. Ia tidak lupa. Tidak juga bodoh. Ia lebih sadar dari penguasa seantero negeri ini. II. Seorang wanita berkumur di wastafel tanpa pipa. Air mengucur ke bawah dan hanya menuju lantai. Atau menuju neraka. Wanita itu marah. III. Seorang wanita berkumur di wastafel tanpa pipa. Kakinya bersimbah darah. Ia harap, pencitraannya juga bisa keluar lewat tenggorokan. IV. Seorang wanit

Aku Tidak Ingin Mati Dengan Tenang

Ini puisiku yang paling sukses. Gatau kenapa. Astaga. HUAAAHH. Padahal iseng doang ngirim ini. Pertama di publish oleh Sajak Liar, pada tanggal 20 Maret jam 23.14. Puisi pertamaku yang likesnya tembus 1000. Ngga tau harus seneng apa takut. Minat suicide setinggi itukah?????? Aku harap tidak. Semoga cuma karena topik yang provokatif aja. Anyway, enjoy. Ini jadi puisi yang membesarkan namaku, mungkin, jadi... aku harap ini lumayan mencitrakan diriku. ENTAHLAH. Gatau. Perspektifku biasa aja tentang tulisan ini. Serius. Tapi menurut pembaca gak gitu, so... okelah. Selamat membaca. Jangan lupa nyabut kabel charger laptop kalo udah selesai dipake. AKU INGIN MATI DENGAN TIDAK TENANG Aku tidak ingin mati dengan tenang. Tidak pada umur 92 terbaring lemah karena usia. Tidak pada umur 84 penuh luka asam urat. Tidak pada umur 70 dalam tidur di atas kapuk. Aku tidak ingin mati dengan tenang. Tidak pada Maret 2017 didepan pil dan sebuah gelas. Tidak pada umur 18

Pesan Untuk Evan

Saya punya tulisan lagi! Yang ini muncul karena disuruh mengingat-ingat kenangan tahun 2011... Sebenarnya, saya disuruh membuat surat untuk diri saya sendiri. Tapi beginilah adanya. Jiwa saya yang berbicara. Silahkan disimak! Jangan lupa mencuci wajan yang habis dipakai masak--- kalau tidak bisa lengket dan susah dibersihkan. Sudah resmi--- jantungku mati. Kau menutup pintu dan aku merapat ke papan tulis. Kita berjauhan, tapi wajahmu tetap manis. Kelas ini kosong dan terang. Aku mencoba terlihat santai--- walau dalam hati ingin cepat pulang. "Kalian ngapain di sini?" tanyamu. Aku menoleh ke arah Aul dengan sekujur tubuh kaku. Bagaimana tidak? Barusan saja aku curhat ke dia tentang kamu. Ah, leganya mengetahui kau akan panjang umur. "Ya... gapapa. Ngobrol," jawab Aul. Aduh, mampus aku. Alasan yang terlihat palsu. Mengingat kau siswa terpandai ketiga di kelas--- selalu tepat di atasku--- aku rasa kau takkan mudah tertipu. Kau mengerutk

My Wedding Vow

Selamat malam. Saya ingin repost tulisan-tulisan saya yang sudah di share di LINE. Yang ini barusan dibuat satu jam yang lalu. Selamat membaca. Jangan lupa masukkan makanan manis ke kulkas, supaya tidak banyak semut. Ini dia. Ini untuk istriku tersayang--- lampu-lampu, bunga plastik, dan semua pita di taman megah ini. Ini untuk istriku tercinta--- keluarga, teman-teman, dan bintang-bintang yang matanya tak berhenti menyorot keindahanmu. Sejak tadi! Sungguh! Sejak langkah pertama datang ke acara ini. Semua ini untuk istriku. Pesta ini, surat di tanganku--- yang ini, yang kubacakan ini--- dan sisa umurku. Dan juga semua buah nanas di setiap supermarket yang kukunjungi. Ah, dan juga tempat tinggal, serta mobil kuning kecil yang sebenarnya tak kusuka itu. Dan photobooth di pojok kanan--- itu juga untukmu. Lengkap dengan properti superhero yang kau pesan: tameng Captain America dan busur Hawkeye. Aku pun seutuhnya untukmu. Katamu, aku kado favorit di hari pernikahanmu.

Dilema Saya

POST PERTAMA TAHUN INI JATUH PADA BULAN JULI???!! oh shit. i screwed it up. okay i knew i committed to keep on writing and i said to myself that i wont stop doing what i like but WHEEERRREEEE DID IT GO?! WHERE TF DID MY MOTIVATION GO?!!!!! I'M A SPOILED LAZY KID. THE UNIVERSE KNOWS THAT. I DON'T EVEN KNOW IF MY GRAMMAR IS STILL GOOD OR DANG MESSED UP. Well yeah it was UN year and SBM year but so what? Last year i was caught in 4 or 5 events dunno i forgot and there's still school going on, AND BTW, i worked my ass off last year for teaching 2 junior classes about music. it didnt really pay off. note to self: dont ever let them choose how much to pay you. so its not actually fair to make UN and SBM a main reason for my writer's block. i do tests all the time. my WHOLE life's a test. big deal. anyway i made this post to admit how stupid i am to make a promise that i cant keep. told you guys that i would post every poem of mine that got through LINE OA'