Gumballs For Breakfast

Lama nggak ngepost sih soalnya jelas ya alesannya: MALAS Yah, sebagai cewek sekolahan yang polos, puasa hemat-hemat gitu kan ya, gak boleh buang energi buat teriak-teriak rusuh-rusuhan seperti sedia kala. Sekarang mau ngapa-ngapain aja kan mikir dulu, haduh nanti sampe magrib cukup nggak ya tenaganya? Ah kerjain PRnya kapan-kapan aja deh. Emang sih cuma alesan, tapi daripada tidak beralasan? Kan tambah keliatan malas. Kalo kata mamaku, Hidup tidak segan, mati tidak mau. Tapi aku hidup segan-segan dong, biar mendidik(?) Yah, urusannya masing-masing sih. Kalo tentang puasa nih ya, aku ya seneng-seneng aja sih, tapi ya tetep harus hemat energi kan kayak yang aku bilang tadi. Energi itu dibutuhkan buat mikir. Mikir itu paling pol pas pelajaran. NAH, PAS BELAJAR ITU LHO LAPER. Masa aku mau mikir aja mikir dulu? #hayokon Prinsipku itu bagus, bagus banget malahan. Prinsip itu sudah aku pakai bertahun-tahun. Dengan cara kayak gitu, setiap Ramadhan, aku

Nobody’s perfect tapi katanya kalo bayi ngelakuin semua tahap jadi bisa apa aja. I was like: MIAPA. Jadi perbincangan dimulai ketika adek mengamati pensil warnanya, dan dengan polos ia mengaku bahwa mewarnai itu susah. Diikuti dengan pengakuan saya tentang ketidak-mahiran saya dalam bidang mewarnai, mommy pun setuju dengan melibatkan ayrton, karena ia pun tidak mahir mewarnai. Apa sebab dari persamaan kami; tidak pandai mewarnai? Mulailah cerita mommy tentang ‘katanya-katanya’, dimana bayi yang tidak menyelesaikan atau melewati semua step atau tahap-tahap perkembangan bayi, maka bayi itu akan mendapat ketidak-mahiran dalam suatu bidang, entah itu hanya satu maupun lebih. Tentu saja, saya yang serba logika, mulai berpikir. APA HUBUNGANNYA? Mari kita lihat foto dibawah ini. Berdasarkan narasumber, tahapan perkembangan bayi ada 6 yaitu: Tiduran biasa (telentang ya namanya?) Muter balik (atau setengah nggelinding?) Tengkurep (yee n