Ulang Tahun Ini Membuatku Bete

Oke ini aku nulis sehari setelah D-day
Karna kemaren baru pulang jam 9
Dan tanggal 21 nya aku tidur setengah 12

Ijah juga nunggu midnight
Mau ngucapin aku itu hahaha:)
Gege juga nunggu, kamala juga nunggu
Kita semua ketiduran

Oke intinya aku capek makanya baru nulis sekarang.
CUUSSS



Paginya aku bangun. Nggak begitu semangat. Karna nggak begitu yakin ada hal besar yang bakal terjadi. Ijah juga ngerasa gitu. Oya bagi kalian yang belom tau, aku sama ijah itu semacam partner yang (dulu) selalu bersama, dan kita juga ultahnya sama, dan sering banget dalam beberapa situasi itu apa yang kita rasain dan apa yang kita lakuin itu sama, tapi untungnya gebetan kita nggak sama pas itu, jadi, ya, hehe. Sekarang kita kepisah.

Aku buka hape, ternyata yang ngucapin baru kamala sama ihan. Daaann sesuai prediksi, gaada yang ngucapin 00.00. Ijah juga. Yaudah aku ngucapin satu sama lain ADUH JOMBLO BGT. Oke sebelum lanjutin cerita ini mari kita flashback dulu.

Kamis agak maleman tapi belom terlalu malem aku di chat sama sebuah dendeng balado, dia bilang, "BROOOO AKU MAU MAKAN BESOK. ENAKNYA DIMANA YAAA??" Lalu aku mikir, makannya lo besok ngapain harus sekarang mikirnya. Sebenarnya dari situ aku sudah curiga, namun aku setengah tidak percaya karna aku tau banget dia ingetnya ultahku 22 Juli.

Juli.

Aku kebetulan saat itu kepikiran burger mcd dan lantas kujawab, "burger mcd lo enak." Lalu dia bilang, "kok mcd siiih yang spesial gitu looo" LALU AKU TANYA HAAAA SPESIAAAALLL???? LALU DIA JAWAB IYA AKU MAU MAKAN SAMA FAIZ RERE DAN DETIK ITU JUGA AKU MENYIMPULKAN 1, DIA GAK PINTER NGASIH SURPRISE, 2, DIA HOMO.

Aku langsung ngechat rere, nanya dia inget apa enggak. Tapi rere nggak tau:( Lalu setelah kutanya, ternyata beneran besok rere mau ketemuan sama dia. Aku makin hancuurrr,,,,..???!!!

Setelah aku selesai mengerjakan tugas matematika, aku buka hape. Ternyata tadi dia mengatakan sesuatu yang bikin aku loncat dan teriak. Dalam hati.
BROOOO
//freecall - missed//
BOSEN
LIBUR
GAK NGAPA NGAPAIN
GABUT
BESOK JALAN
Aku jemput
TUNGGU DI LIBELS
AKU ANTERIN PULANG
OKE
Itu jam 21.17, dan aku baru selesai nugas jam 21.57. Aku ngechat rere dulu habis baca itu. Meluapkan rasa senengku sambil meso. Ups. Eniwei setelah kubalas dan kita chat sebentar ternyata dia beneran mau ngajak pergi. Aku nggak percaya. Aku nangis. Ternyata dia inget.

Oke lalu aku nonton The Flash sambil ngerjain tugas agama. Trus aku tidur. Back to main story.

Aku masuk kelas deg deg an, karna of course penasaran ada yang inget ultahku gak sih, dan pas aku masuk ternyata semua biasa aja. Terus seperti itu hingga istirahat. Padahal, dua temanku yang duduk di depan bangkuku itu tahu aku ulang tahun. Bahkan kemarin mereka berdua sempat nggudo: cihi besok junor traktiran. Tak hanya mereka sih yang dekat denganku, tapi tetap saja. Tampaknya tak ada yang mengetahui.

Kemudian aku diberi kabar oleh temanku kalau Kezia nangis. Aku panik. Kezia ini temanku dari SD. Aku langsung sibuk nyari dia, tapi nggak ada di sekitar kelas. Aku akhirnya buka line, untuk nyoba freecall dia.

Pada saat yang bersamaan, salah satu dari si dua orang yang duduk depanku itu mulai bermain pianika. Tepatnya lagu Happy Birthday. Jujur, tak sedikitpun ada rasa senang dimainkan lagu itu. Huh, harusnya dia tahu aku tidak suka apapun berbau alay. Aku membuat alibi, pura-pura lagi telfonan sama Kezia. Lalu keluar ruangan.

Rasanya tak ingin kembali. Bel selesai istirahat pun berbunyi, aku tetap di kantin bersama sahabatku. Aku cerita ke Kezia betapa busuk ulang tahun ke 16 ku, yang ngucapin langsung di sekolah hanya 3 butir orang (yaitu kezia dan 2 orang temannya) dan bahkan ibu dan adikku lupa. Untung diingatkan ayahku. Kalau tidak, mukaku mau aku apakan coba supaya tidak kusut di sekolah?

Kezia menenangkanku, "ini lho belom sehari nya, tunggu ajalah. Ini bukan nggak ada yang ngucapin tapi belom." Aku tersenyum sedikit. Hatiku tidak sih. Aku tetap berada dalam zona Ulang Tahun Ini Membuatku Bete dan aku terus bilang padanya aku ingin pulang, aku ingin keluar dari sekolah.

Bel pulang berbunyi, aku jalan ke kelas. Jujur, ada sedikit feeling bahwa anak-anak di kelas bakal mulai nyanyi, atau bahkan sesimpel salaman denganku, atau bahkan bertanya kenapa aku sejak tadi tak ada di kelas.

Ternyata tidak. Yang bertanya hanya satu orang yang secara tidak langsung mengusirku tadi, "dari mana kamu?" Aku lupa apa yang kujadikan jawaban pertanyaan itu. Antara menjawab 'kantin', menunjuk kearah kantin, atau tidak menjawab. Aku mengepak buku-bukuku, siap pulang. Masih tidak percaya sih kalau di kelas ini tak ada satu pun yang berkata, "selamat ulang tahun." Benar-benar kecewa. Sudah dua semester aku bersama mereka. Aku tahu aku sudah cukup dekat dengan anak-anak ini untuk sekedar menerima sebuah ucapan.

Sedikit berharap, aku memanggil Tyok. Dia menjawab, "iya ada apa?" sambil menaikkan alisnya dengan muka yang fine-fine aja. Aku ingin berkata, "aku sedih pek, ulang tahun gaada yang ngucapin." tapi semuanya nyangkut di tenggorokanku, dan yang keluar adalah, "gajadi deh."

Tyok pun menjawab oke dan pulang. Semuanya juga pulang. Satu persatu ngomong duluan yaaaa dan aku tak menjawab salam-salam itu. Aku main hape. Aku diam. Aku tak ingin berharap lagi dari apa yang aku tahu tak mungkin terjadi.

Dan memang benar, sampai aku dirumah pun tetap tak ada yang sadar. Tapi perlahan sahabat-sahabat lamaku pun mengirim pesan padaku, ada yang pendek, ada yang panjang, tapi aku tak peduli, pokoknya aku lega mereka ngucapin. Itu saja. Paquita ngeshare di grup spensix, fotoku saat masih berkacamata putih. Ah sialan. Aku senang sekali. Adikku juga ngepost fotoku dengan badan domba-domba Shaun The Sheep. Nanti kutunjukkan fotonya.

Oiya, si dendeng balado tidak jadi menjemputku di libels. Ia menyuruhku pulang dan mandi dulu. Sampai rumah pun aku mandi. Aku tidak enak badan sebenarnya. Pusing, capek, lapar, aku belum sarapan karna moodku nggak enak. Aku sempat bingung memilih baju lalu aku tanya ke mamaku.

Aku disuruh pakai dress! Lalu aku berkata, "halah gege ajalo. Itu kakak pake kalo sama temen-temennya kakak aja. Kalo sama di pake yang santai." Mamaku tetap kekeuh, "but its your birthday!" dan kalimat itu membuatku diam, dan juga diam-diam mengiyakan. Aku akhirnya mencari baju bagus diantara tumpukkan kain yang sudah kupakai kelewat sering.

Aku berhasil menemukan pasangan yang cocok. Sungguh, bajuku bagus saat itu, tapi tetap simpel. Sampai anka bilang, "hiii kakak mau kemanaa?? bagus peekk!! curang!!" dan asal kalian tahu, makhluk Tuhan yang satu itu tidak pernah memuji orang selain dirinya sendiri.

Aku menyempatkan diri membuka hape saat itu, dan kagetnya orang yang akan menjemputku itu berkata bahwa ia bersama temannya. "Mau kenalan sama kamu katanya((:" Deg. Aku panik. Teman...? Teman apa astaga... siapa kira-kira... rere? Tapi rere kan teman kita, bukan hanya temannya... dan dia bisa bilang 'rere' bukan 'temenku'. Lalu siapa??? Mario kah... ah tidak mungkin.

Astaga aku sangat resah saat itu. Apa maksudnya membawa temannya di hari ulang tahunku??? Tidak ada hari lain kah gusti pangeran. Di tengah kepanikanku itu pun, aku belum menemukan kerudung yang pas untuk kostum hari ini. Aku sedang sibuk mencari ketika mbak imah berkata, "kak?? Yang di depan itu cowoknya kakak ya???"

Mbak imah lari keluar, dan aku lari ke dalam sambil menjerit-- ayrton dan anka sampai kaget. "Mom, ada mamak (panggilan untuk nenekku) di depan!! Gege ketemu mamak!!!!" aku setengah berteriak. "Trus kenapa??" dijawab ibuku. "Ya kesana mooomm bantuin dia!!!" aku memohon, lalu mamaku menjawab dengan tenang, mungkin menahan tawa, "iyaiya mommy temenin."

Aku cepat-cepat memakai kerudung, lalu parfum, atau apalah itu, memasukan powerbank ke dalam tas, lari mencari sepatu bagus (kemudian sadar sepatuku tidak ada yang 'bagus') dan akhirnya ke teras, dimana yang doi sedang mengobrol dengan ibuku. Lega sekali rasanya, aku langsung duduk sebelah ibuku dan merebahkan diri.

Setelah pamit dengan ibuku, kami beranjak keluar. Dan disitu sudah ada nenekku menunggu. Hah, seperti yang kubayangkan, ia pasti penasaran setengah mati siapa pemuda yang sering menculikku ini. Baiklah, kami salim dengan nenekku. Oke tidak, dia yang salim. Aku melemparkan tos ke nenekku dan dibalasnya dengan tepukan lemah dan sebuah tawa.

Sebelum masuk mobil, aku sudah waspada. Benarkah ada seseorang yang sejak tadi mengamati tingkahku dari balik kaca? Sial, disitu ada bayangan orang. Aku benar-benar belum siap untuk melihat wajahnya, apalagi menemui matanya. Tapi tanpa sadar aku sudah setengah jalan membuka pintu mobil. Tanpa sadar juga aku mengintip, dan akhirnya melihat sosok itu dengan jelas.....

Sebuah boneka putih besar, terbungkus rapi dengan tag bergambar Hiro dari film Big Hero 6. Lututku lemas.

Menjijikan rasanya bila diingat-ingat lagi. Dari mulutku sudah keluar nada bicara mayoritas perempuan saat ia ngefly, atau terharu, atau kehabisan kata-kata. Kalau kau bisa membayangkan, akan aku bantu. Tulisannya seperti ini: aAaAaAaAaAaaaAAAAAaaaaa......

"Ayo, kenalan," katanya sambil tersenyum penuh kemenangan. Aku sungguh ingin berterima kasih tapi aku speechless. Dan daripada menimbulkan kecurigaan dari ibuku, seperti, hey mengapa anakku diam saja di samping pintu mobil yang terbuka, aku akhirnya masuk. Ia menurunkan jendela, menyuruhku untuk dadah-dadah, dan aku melakukannya dengan senyum cerahku tadi yang belum surut juga.

Tak seperti biasanya, perjalanan kali ini kita hanya menyalakan radio. Biasanya menyetel lagu-lagu dari flashdiskku, tapi aku tak membawanyanya. Ia sempat menanyakannya malah, "nggak bawa flashdisk ya?" Aku terharu ia mengingat kebiasaan kecilku. Padahal biasanya ia memarahiku karena volumenya terlalu keras. Sehingga kalau mengobrol nggak kedengeran.

Kali ini volumenya kecil, tapi obrolan kita tidak panjang. Pertanyaanku tidak diberi jawaban olehnya. Pertanyaan seperti: kita mau kemana? Emang mau makan apa? Kamu itu inget apa enggak sih aslinya kalo ini ulang taunku? Kamu dikasih tau yaaa? Yuslina ya? Dua hari sebelum ini kamu lupa kaaan?

Mungkin karena ia memang lupa, dan dikasih tahu oleh salah satu temannya, dan ia malu untuk mengakuinya, atau dia tak ingin membuatku kecewa. Aku sedikit kaget saat kecepatan mobilnya berkurang ketika melewati Delta. Dan aku sangat kaget ketika ia kutanya dan ia menjawab, "iya sumpah kita ke deltaaa!!! ini parkirnya mana???"

"YAAAHH KOK KE DELTA SIIIH TRUS NGAPAIN AKU PAKE BAJU BAGUS-BAGUS KALO KITA CUMA KESINIII???"

Reflek yang buruk. Reflek yang buruk. Ia tertawa begitu aku nyeplos kayak gitu. Bertanya emang kenapa kalau kesini pakai baju bagus. Tapi aku tak menjawab pertanyaannya karena pada saat itu ia sudah membuka jendela untuk membayar parkir.

INILAH KABAR BAGUS UNTUK KALIAN PARA PEMBACA BLOGKU. Mungkin ada yang sudah tahu, tapi aku akan tetap menyampaikan berita ini. Tahu kan kalian parkir di Plaza Surabaya yang di depan itu? Nah... ternyata... kalau parkir disitu bayarnya Rp20.000......

Saat mbaknya bilang, "dua puluh ribu," dengan nada super santai, aku dan si supir ini langsung bertatapan. Dan panik. Sempat terlintas untuk kabur, tapi apakah kita rela harga diri diinjak-injak oleh orang yang sudah mencatat plat mobil ini? Yasudah akhirnya aku bayar uang parkir itu. Huh. Ulang tahun yang keren ya.

Kita keluar mobil dan dalam perjalanan masuk ke dalam, ada seorang mas-mas yang sepertinya habis 'kena' trik parkir ini. Ia berkata seperti ini: dibujuki yo dek?! Dan kita yang reflek menoleh hanya bisa tersenyum bingung. Kita masih membahas hal itu hingga sampai ke Mcd, bangku paling pojok sebelah pintu keluar.

Dan disitu lah zona Ulang Tahun Ini Membuatku Bete muncul lagi. Kita hanya duduk, tidak memesan apa-apa, tidak main game, tidak curhat, kita hanya duduk. Dia main hape. Tapi aku tidak. Aku menghargainya. Harusnya saat seperti ini kita meletakkan ponsel kita masing-masing, agar waktunya tidak terbuang. Percuma kan ketemu kalau pada sibuk sendiri-sendiri?

Sungguh, ingin menangis rasanya. Aku diam. Benar-benar diam. Hanya melihat kanan kiri, memperhatikan kuku, menunggunya selesai berbicara dengan entah siapa yang-lebih-penting-dari-pacarmu-saat-ia-ulang-tahun. Aku ingin bercerita padanya ketika tadi pagi seperti tak ada yang menyadari kehadiranku DISAAT aku ulang tahun. Tapi, dia juga saat ini tidak menghargai kehadiranku sepertinya. Ia mengajakku berbicara sedikit-sedikit, tapi sungguh, tak ada topik lain kah? Demi Tuhan, ia bertanya sabun mandiku merk apa! Bayangkan!

Aku sempat merebut hapenya. Aku letakkan di sofa kosong sebelahku. Ia berkata nanti ilang, dan akhirnya kumasukkan tas. Aku bilang, "ayo ngobrol," dan dia seperti mengerti perasaanku menjawab, "iyaiya maaf." Sialnya baru beberapa detik setelah aku mengeluarkan suaraku, ada getaran dalam tasku. Ia juga menyadarinya. "Bentar aja." Aku menyerah.

Iphone hitamnya kuberikan, kepala beratku kuletakan dimeja. Diantara kedua lenganku ini rautku kusembunyikan. Aku lelah. Dari pagi aku kepalaku sakit, dan aku tak enak badan. Mungkin efek belum sarapan. Ya, aku nggak mood sih buat makan. Semuanya menjatuhkanku. Semuanya. Hari apa sih ini? Lebih menyenangkan hari-hari lainnya, walaupun tak satupun lebih spesial dari hari kelahiranku. Aku kecewa saja, mungkin aku tak begitu penting di mata orang-orang sekitarku. "Biarkan saja anya junor ulang tahun, tak ada urusannya denganku kok."

Tiba-tiba cowok didepanku ini mengambil kedua tanganku, menggenggamnya, membuat waktu berhenti, jantungku mati, apalagi ketika ia menatapku, menatapku sedaaaalam dalamnya dengan mata sialan itu, selalu saja membuatku luluh, selalu saja membuatku jatuh cinta lagi, dan bakat nakalnya itu, yang bisa mengambil hatiku kapan saja ia mau, membuatku lupa bahwa aku sedang marah, aaahhh, dan lihatlah dia sekarang. Mana tadi bad day ku? Aku lupa kan.

"Bro, selamat ulang tahuuun," ucapnya sambil sedikit menunduk, mencoba menentukan apa ekspresi yang disembunyikan kacamataku.

"Iya," jawabku. Sesimpel itu. Aku melepas tanganku dari tangannya, melipatnya, dan kemudian meletakkan kepalaku diatasnya. Aku menangis. Senang? Sedih? Entahlah, pokoknya aku menangis.

Aku menangis sederas-derasnya, untuk dua setengah detik. Karena tangisku dihentikan sebuah nyanyian yang aku kira tidak akan kudengar sama sekali hari ini.

"Happy birthday junor... happy birthday junor..."

Aku tidak menoleh. Aku hafal betul suara dua bocah sialan ini. Aku tidak mau menoleh. Aku tidak mau melihat wajah mereka dan nangis lebih keras. Orang-orang ini, aku kira tak akan muncul pada ulang tahunku. Ah, aku kangen.

Tentu saja pada akhirnya kepalaku terangkat. Wajahku semerah semangka pasti, karena aku sampai ditegur seorang laki-laki yang juga aku sangat hafal suaranya. "Loh nya kenapa nangis???" Rere. "Nya ada aku lo nya." Orang yang kucurhati kemarin malam tentang ulang tahunku. Setan.

Yuslina dan Hila langsung nyempil disebelahku. Hih, dasar duo gendut. Sudah pantatnya besar, berat pula. Dipikir aku kursi apa. Kupukul gemes mereka. Aku kangen. Aku terus berkata itu pada diriku sendiri. Kangen kangen kangen. Kangen rere juga. Ah ngapain sih mereka buang buang waktu buat ngasih aku breadtalk?!?!?!?!?!! Aku jadi baper kaaann:""(((

Aku nangis terus btw. Nggak berenti sampe berapa menit ya... entahlah. Diliatin sama empat anak ini. Yang dua cerewetnya minta ampun nanya kenapa nangis jangan nangis, yang satu ketawa (idiot banget gatau ah), yang satu kaget dan bingung ini pacarnya nangis seneng apa nangis sedih sih.

Aku disuruh tiup lilin. Ada dua breadtalk bulet yang diatasnya ada lilin guede. 1 dan 6. Yang setelah aku tiup dan dicopot, di taruh ulang dan dibalik jadi angka 9 dan 1. "Weee tua," kata si anak smada dengan ekspresi datar. Membuatku tertawa, padahal itu jayus banget. Si cewek dua ini akhirnya minta difotoin sama aku, tapi aku lagi nggak mood foto, iyalah orang masih otw berenti nangis gini masa mau selfie elah.

Jadi ternyata daritadi gg hapean itu chat sama yuslina. Mungkin sibuk ngomongin gimana bawain kue + lilinnya. (pada akhirnya mereka pinjem nampan breadtalk). Dan dia bener lupa, diingetin sama yuslina kemaren malem, dan aku baca chat mereka ngakak ngakak sendiri sumpah virgo ketemu virgo dobel idiooott:( Dan kenapa kita ke delta adalah karna ini tempat favoritnya yuslina. Hih. Makanya aku bingung. Dia lo gapernah ke delta-_- ngajaknya ke delta kan ue kaget. Gitu pake sok misterius lagi ah. Pake adadeh adadeh. Liat aja nanti liat aja nanti. Hi gemes.

Jam-jam berikutnya aku habiskan sama mereka. Cerita-cerita, walaupun yang cerita sebagian besar yuslina sih. Ah banyak sih. Aku nggak bisa cerita semuanya. Yang jelas gaada sedetik pun aku sedih, nyesel, kecewa, atau apalah tadi, aku bener-bener nikmatin ulang tahunku. Aku nikmatin ngebully anak smala ini sampe dia bilang, "INI YANG ULANG TAUN SAPA SEEEE!!!" Aku juga nikmatin ngeliat si nagh sixteen modus modus ke yang di smasa. Aku geli sendiri pek ngeliatnya. Sumpah. Aku ketawa sambil mukul mukul. Lucupek. Ah. Gak jelas pek kita ngapain. Nggak makan. Cuma ngeladenin yuslina yang rempong sama hapenya yang gabisa nyala haha mampooozz. Ngeladenin yuslina yang bingung ef apa enggak. Ngeladenin dia yang cerita tentang dia bahan bully an. Duh ini yang ultah sapasih.

Tapi aku seneng banget. Aku bilang itu berkali-kali. Aku seneng banget. Aaaarrggghh kalian looo:") jahat:") tapi akhirnya kita harus pulang deh. Oya pas kita pulang, aldi dateng((": "selamat ulang tahun junor," katanya. Dengan datar tak bertanda baca dan muka super duper ekspresif. Haduh. Kangen kamu juga deh. Kangen sedikit lah.

Kita pun berpisah. Aku sama gg ke foodfest. Kita nyampenya udah malem sih jadinya penuh. Susah pol dapet tempat duduk buset sesusah nyari jodoh. Tapi pada akhirnya kita dapet yeeeyy!!! Dia pek yang nemuin tempat duduk.... trus aku disuruh duduk, dia semua yang ngambilin makanannya.... trus pas akhirnya duduk dia bilang, "capek..." hiii:") biasa ajasih.

Aku makan nasi bakar tuna yang puuuuuedesnya minta ampun tapi dia bilang gapedes, dia makan nasi liwet yang aku cobain tapi aku kepedesan juga, dan kita makan sate ponorogo walaupun 80% nya aku yang makan. Hehe. Trus aku minum aqua trus dia gatau minum apa itu gajelas. Trus pas pulang, kita beli molen. Aku beli pisang keju coklat 15rb, dia beli pisang keju 20rb buat mamanya. Ini bagian kecil dari 22 mei ku tapi bakal aku inget.

Pas pulang, papaku yang bukain pager. Kaget ngeliat aku bawa boneka gede. "Wuik!!!" katanya. Dia pamit, dia pulang, aku masuk rumah, aku ganti baju, aku tunggu dia sampe rumah, dan saat dia sampe rumah, aku bilang kalo baymaxnya enak banget buat dipeluk. Aku capek, dan aku masih gaenak badan, tapi gatau, pokoknya, aku bahagia, dan mulai itu aku sadar aku beruntung. Sekarang aku sadar kau beruntung. Yaampun, Tuhan udah nempatin aku diantara orang-orang yang sayang sama aku. Kenapa aku bisa ada di titik desperate itu tadi pagi?

Aku 16 tahun sekarang. Gak nyangka. Cepet ya? Kayak nggak ada yang berubah. Tapi juga kayak semuanya berubah total. Kayak, kalo ditanya sama temennya mamamu, harus inget buat jawab '16'. Tapi, apa bedanya aku hari ini sama kemaren? Ya gitu-gitu aja kan...

Ini setengah 12. Dan besok senin, dan besok ukk. Sejarah peminatan sama pkn. Bisa wah. Gampang. Oke. Udah dulu. Lagi gapunya epilog yang keren. OKE.



Hey kalian. Btw ini setengah 7. Kemaren aku gajadi ngepost. Lagian gaenak rasanya kalo gaada epilog. Aku ceritain ya, jadi aku itu udah bangun pagi tapi kesiangan sekitar 5-10 menit. Yaudah kan buru-buru mandi makan nyippin ini itu lah trus aku ke atas mau ngeprint sosiologi... entah kenapa ada urge buat buka hape dan cek grup. DAN KAMU TAU, ternyata masuknya jam setengah 11 bukan setengah 7:)

#finethankyou

Oke guys pada epilog super keren yang biasanya berhikmah tinggi ini aku akan kasih tau ke kalian kalo gimanapun juga, pasti ulang tahun kalian itu spesial. Bukan berarti harus dirayain lo ya, maksudnya, pasti ada sesuatu terjadi lah. I mean, ini satu dari 365 hari yang kamu selalu tunggu-tunggu. Kalo tahun baru, lebaran, libur kenaikan kelas, hari buruh, itukan semua juga nunggu. Kalo ini kamu doang kan? Mau se woles apapun pasti di lubuk hati yang terdalam kita pengen ulang tahun kita berkesan. Ya gimana enggak, kan ini MY DAY atau YOUR DAY atau GOODDAY cappucino. Ngarep kado dikit-dikit laaahh.

Pasti ada yang inget kok. Pasti ada yang berusaha bikin kamu seneng. Ya, kalo temen-temenku ulang tahun sih aku gitu..... karna mereka juga pasti ngehargain aku lah udah ngucapin. #kodekeras. Keluargamu pasti inget lah. Tapi kalo tetep gaada yang make you day mungkin kamu sendiri yang harus make your own day. Ngapain ya, seneng-seneng sendiri kek... berenang, jalan-jalan, ngerakit komputer, bikin ketupat lah, atau beli peliharaan  gatau ah pokoknya bikin aja kamu teralihkan. Jangan terlalu berharap dari orang lain juga. Ntar kayak aku lo. Cukup kamu aja yang ngetrenin ultahmu sendiri, bisa kan? Apa salahnya ngomong: HEEE GAADA YANG MAU NGUCAPIN AKU TAAA AKU ULTAH LOOO!!!??? Itu nggak caper enggaaaakk, semua orang ya pengen diperhatiin kali pas ultah!!!

Aduh kok jadi kayak ngomong sama diri sendiri ya. Malu ue.

Udah sih kayaknya. Itu aja oke. Time to sleep. Ngantuk lagi nih. Oke bay. Babay. Oya jangan lupa ngestalk label: Some Story. Lagi males ngasih link. Liat aja dibawah ini ada kotak kuning ntar ada labelsnya trus klik aja OKEEEEEE sip:*

Coba kalo semua kambing mukanya gini semua. Bisa bayangin gak sih tiga perempat penduduk islam di indonesia gajadi kurban karena gatega + jijik.

OKE DADAH

Popular posts from this blog

Aku Tidak Ingin Mati Dengan Tenang

Lihat Khianat & Lihat Khianat 2.0