Enchancer? Okay.

-
So this is why this post is posted.

I went browsing for enchancer blogs and i found some. I got the idea that maybe some enchancer out there is also browsing for enchancer blogs. And then i remembered, that i haven't post anything enchancing about me, and that part is pretty big inside me.

Don't know what enchancing means? Well, only enchancers do.


 
 
Hi I'm Anya, I'm thirteen, the cute guy on picture above is Greyson Chance, I've been blogging for three months and I'm telling you I'm an enchancer right about now. Have you seen the picture of my boyfriend on the top of my blog? Well, enchancers got plenty of things related to my boyfriend.

You're smart, you could figure out what I'm fangirling on. I mean who. Yeah, who.

I couldn't explain anything about him, and not because i didn't know about the names on Purple Sky means or what floor on what hospital he was born on, I'm just afraid i won't finish writing the next day. I don't know why am i doing this though. I mean, memorizing someone's biography and then go crazy when he tweeted? Am i having drugs or something?

By the way, the names on Purple Sky are bullied kids, and all of them are gone. Oh, Greyson was born on the second floor Kell West Regional Hospital. And i didn't have to browse to tell you that.

I knew the guy named Greyson Chance, sort of like a young singer and pianist or whatever. One night, the recent updates on my Blackberry Messenger is full of "AAAHHH Greyson Chance on TransTV! <3 <3" thingies. I got curios, so i switched the channel.

I'm so glad i didn't faint that time. So i couldn't blink, i couldn't breathe, i couldn't speak, i was frozen and i got crazy overnight.

The next day i learned about him a lot and i became an Enchancer until now.



Like, now, now. Or maybe then? Or maybe after then? Maybe. 'Cause I'm not gonna stop.

Popular posts from this blog

Aku Tidak Ingin Mati Dengan Tenang

-
Ini puisiku yang paling sukses. Gatau kenapa. Astaga. HUAAAHH. Padahal iseng doang ngirim ini. Pertama di publish oleh Sajak Liar, pada tanggal 20 Maret jam 23.14. Puisi pertamaku yang likesnya tembus 1000. Ngga tau harus seneng apa takut. Minat suicide setinggi itukah?????? Aku harap tidak. Semoga cuma karena topik yang provokatif aja. Anyway, enjoy. Ini jadi puisi yang membesarkan namaku, mungkin, jadi... aku harap ini lumayan mencitrakan diriku. ENTAHLAH. Gatau. Perspektifku biasa aja tentang tulisan ini. Serius. Tapi menurut pembaca gak gitu, so... okelah. Selamat membaca. Jangan lupa nyabut kabel charger laptop kalo udah selesai dipake. AKU INGIN MATI DENGAN TIDAK TENANG Aku tidak ingin mati dengan tenang. Tidak pada umur 92 terbaring lemah karena usia. Tidak pada umur 84 penuh luka asam urat. Tidak pada umur 70 dalam tidur di atas kapuk. Aku tidak ingin mati dengan tenang. Tidak pada Maret 2017 didepan pil dan sebuah gelas. Tidak pada umur 18
Read more

Lihat Khianat & Lihat Khianat 2.0

-
Jadi ini dua puisi yang tidak sengaja berpapasan. Siapa duga, ternyata mereka memang satu orbit. Lihat Khianat 2.0 yang saya ciptakan duluan. Suatu waktu di tahun 2016 lah. Untuk konsumsi sendiri saja. Kemudian Lihat Khianat yang terbaru ini karena terinspirasi dari... kacamata saya sendiri. Sebenarnya, terinspirasi dari permintaan orang-orang yang ingin melihat wajah saya tanpa kacamata. Saya turuti hanya untuk orang-orang terdekat. Dan entahlah, saya rasa, hal itu bukan hanya tentang melihat wajah saya. Itu lebih dari itu. Saya memperbolehkan mereka melihat saya dengan kondisi yang berbeda dari biasanya, itu membutuhkan kepercayaan. Bukan perihal saya tanpa kacamata, tapi perihal saya yang menerima mereka sebagai bagian dari jiwa, bagian dari takdir saya. Perihal saya yang memperlihatkan cuplikan kegilaan saya. Belum lagi, kalau lawan saya itu berkacamata juga. Saya tergoda untuk mengajukan permintaan yang sama. Melihat seseorang tanpa kacamata itu tidak sesederhana itu. Mata m
Read more