Bagong, Donal Bebek, dan TK Negeri 6

Pagi ini hari jum'at, dan kelas kami OR seperti biasa...



Berdasarkan informasi dari anak-anak, OR nya disekolah. Yaudah sih, gaada yang salah juga. So pagi itu aku ke sekolah dan jengjengjengjeng,

Gaada anak-anak yang OR.

Udah cukup ya aku bolos olahraga, nilai itu butuh. Minggu kemaren sakit dan minggu kemarennya salah tempat. Seperti hari ini. Hiks.

Ais sama fasya dkk lagi jalan kearah satpam pas aku keluar dari mobil. Pak satpam bilang ke mereka bilang ke aku kalo olahraganya di flores. Daaan aku sudah ditinggal.

Huh, belum cukupkah setiap minggu murid spensix mengitari jawa-bali 2 kali? Dan sekarang kami harus mengelilingi flores. Kau tahu, melintasi lautan itu tidak mudah.

#SpensixPecintaIndonesia #GerakanLintasPulau #Jaya

Jadi disitu udah ada anak-anak yang salah tempat juga, siap-siap mau jalan kaki ke lapangan flores. Bagiku sih ya, jauh. JU-WA-WUH. Dan aku malas. Apalagi aku batuk. Asap itu memengaruhi paru-paru kita, bung. Kita harus cinta kesehatan!

Nah pas itu, aku ais fasya barusan absen di sekolah. Dan pas keluar gerbang... ANUGERAH! Anugerah kita datang! Ya, sebetulnya bukan 'anugerah' anugerah, tetapi 'anugerah' Harvesta Anugerah Aji. Oke itu gak lucu sebenernya. Aku bahkan gatau yang bener itu anugerah atau anugrah. Tapi biarlah, yang penting harvesta datang.

Ais: Harveeeest! Olahraganya di flores!
Aku: Haduh nunut po'o... *berbisik*
Ais: Eeeh ikut po'o ves *menghampiri harvesta*
Harvesta: Yo
Ais: Eh ayo ikut mobilnya harvesta *menghampiri aku dan fasya*
Fasya: Ayok!
Dan tiba-tiba........ Aura dan maeril datang dari kejauhan, memanggilku dan berkata bahwa olahraganya di flores. Sayangnya aku sudah tahu. Mereka menghampiriku untuk mengajak jalan kesana tetapi aku sudah memiliki bantuan... Sudahlah, berdo'a saja mereka tidak marah kepadaku karena tidak merasakan penderitaan yang sama.



Dan tak disangka............................ pada mobilnya harvesta terdapatlah, boneka kelinci. Boneka kelinci yang ditemukan ais, dan ada beras di bagian pantatnya. Aku ingat itu karena ais terus-terus mengulanginya. Baiklah. Kemudian kami berbincang. Berbincang mengenai guru baru kami.

Ais: He guru OR nya baru kon *sedikit berbisik*
Fasya: Iya, aku udah liat *berbisik*
Aku: Hah? Iyata? *tidak berbisik*

Oke bagian berbisik-berbisiknya itu sedikit alay. Lanjutkan.
Ais: Iya. Agak muda gitu
Fasya: Hah?! Muda opone?
Ais: Lho lumayan wah
Fasya: Nggak laaah
Ais: Ya tapi keliatannya gitu
Aku: *tidak mengerti apa-apa* Ya mungkin dibandingin pak hartoyo sama pak sabi?
Lalu aku lupa kelanjutannya. Skip.
Aku: Namanya siapa?
Ais: Mboh, denger dari anak-anak sih bagong bagong gitu...
Fasya: Hah?! Bagong? Gak salah is?
HUAHAHAHAHAHAHA *TERTAWA BERSAMA*
Yaa, seharusnya itu tidak sopan saat kita nebeng di mobilnya temen...



Trus kita lewat di taman kecil di raya gubeng itu. Aku melihat guru barunya! Dia berjalan bersama anak-anak cowok dan satu cewek... dan satu cewek itu tentu saja ezy. Tentu saja lah.

Trus kita nyampe! Yah, nothing special sih. Pokoknya pas perkenalan, kami semua sadar namanya adalah ba.....sar. Atau bassar. Atau besar? Karena perutnya besar. Abaikan.

Ada yang aneh saat perkenalannya. Aku sedang bertatap mata dengan ais, dan sebenarnya kita sedang merasani beliau. Bukan merasani, memperbincangkan. Karena beliau tepatnya 180 derajat berbeda dengan imajinasiku. Dan dia tampaknya mampu menerapkan ilmu telepati. Karena beliau sering melirik ke arahku, dan ada percakapan yang aneh oleh kami.
Dia: He mbak. Kenapa ketawa?
Aku: Apa pak? *batuk* Aku batuk!
Dia: Oh. Cepet sembuh ya.
Aura: Amiiiiin
Aku: .... Iya. Amiin. Hehe.
Aku seperti salting ya? Padahal aku bingung kenapa aura jebe jebe.

Bapak tersebut ternyata tidak muda juga, dan sepertinya beliau mengakui bahwa beliau ingin pensiun, dan beliau stress karena telah dimutasi. Baiklah pak, curhatmu kami terima. Lalu kita berlari.... Berlari.... Berlari... Berlari... *menggema hingga natal*

Ronde satu: 8c. Kelasku pun menunggu. Aku dan kawan-kawanku memutuskan untuk bermain untuk menelan waktu. Dan kami bermain mainan di SD kita dulu, donal bebek.
donal bebek
maju satu langkah
mundur tiga langkah
satu dua tiga

hompimpaalaium gambreng!
Kami, aku alvi jessica maeril alya ais salsa ani aura, pun bermain. Di tengah permainan, cici jebe jebe. Biarkanlah, cici selalu jebe jebe. Tapi aldi juga jebe jebe. Akhirnya kami bermain bersama mereka, yang cowok dan injekannya sakit.

Sayangnya, permainan berakhir ditengah jalan karena giliran 8d untuk berlari. Nah, benar kan? Waktu memang sudah ditelan oleh kesenangan.

Oiya! Aku kan sekelompok sama ldd (kau tak perlu tahu ldd itu singkatan dari apa((: kami terdiri dari ais alya salsa dan aku), trus kita semacam menyanyikan yel-yel gitu. Seperti, "Kami jomblo bahagia, menggretak kejahatan!" dan aku tak tahu mengapa. Pokoknya itu asik. Daaan, entahlah, ais yang memulai dan ia terlihat semangat sekali. Terlalu semangat. Dan kami menyanyikannya hingga finish line. Yey!

Oiya, kita juga jaim didepannya anak sd. Setelah jalan, dan ber-pelan-pelan ria karena lelah, kami kembali mengumpulkan tenaga saat berlari melewati gerumbulan anak SD. "Kita harus menunjukkan contoh kepada adik kita," kata ais. Dan kita melakukannya. Aku bahkan menyapa mereka, "Haaai!"

Mereka membalas, "Ihihihihihik, hai. Halo halo. Ihihihihik."

Dan guru yang sedang senam di depan mereka menoleh. Lariiii!



Kami telah selesai OR dan kami lelah. Saatnya pulang. Dan kami seperti merasa tak punya lutut karna lelah. Sebenarnya hanya aku sih, tapi aku menambahkan kami supaya terlihat solider.

Ldd mulai berjalan dan menyanyikan yel-yelnya. Lalu ada yang lewat. Sebuah limosin! Limosin, bung! Limosin berwarna hijau, memiliki 3 gerbong dibelakangnya, berkarat, tak berjendela, ber-atap sederhana, dan kosong. Kami menyapa supir limosinnya, "Paaak! Ikut limosinnyaaaa!" Tetapi aku tak tahu mengapa salsa menyebutnya kereta kelinci.

Kami terus berjalan karena limosinnya meninggalkan kami. Kami sangat sedih, dan lelah, dan lelah, dan mungkin hanya aku yang lelah. Kemudian, malaikat datang. Sebuah limosin yang lebih bagus! Tidak berkarat, berwarna warni, menarik, indah, dan unyu! Setiap gerbong dilengkapi dua kepala, ada yang mickey-minnie, donald-daisy, dan yang paling depan... aku tak yakin apa. Mungkin naga? Entahlah.

Kemudian, ais memiliki ide yang bagus. "Nyarter, ta?" tawarnya. Dengan keraguan kami mengatakan, "Ayok!" Dan kami benar-benar melakukannya. "Paaak SMP 6!" kami berteriak sambil menghapiri limosin tersebut. Aku mengira supir limosinnya mengira kami bercanda. Tapi sepertinya aku salah. Karena ia menghampiri kami di depan gerumbulan anak-anak yang jalan kaki.

"10 ribu penuh," ujarnya. Penuh lah limosin itu.

Ldd menyerbunya dengan perasaan bahagia (baca: isin). Biarkanlah kami turunkan harga diri sedikit, yang penting tenagaku tak terkuras hanya untuk kembali ke sekolah. Teman sebelahku yaitu ais, dan dibelakangku terdapatlah alya dan salsa. Kami menaiki yang berkepala donald-daisy, tepatnya gerbong kedua. Kalo nggak salah gerbong pertama diisi oleh irbah, ervyn, dan ani. Yang ketiga dilengkapi dengan astrid, pingkan, meme, amanda. Sepertinya. Tapi aku cukup senang kok menaiki itu. Lagipula, aku suka limosin itu karena setiap gerbong dilengkapi seat belt. Aman, bukan?

Oh, pas kita ngelewatin pom bensin, ada limosin yang sebelumnya kami lihat. Sepertinya aku dadah-dadah, hm, biarlah. Lalu kita nyanyi-nyanyi sambil masuk angin dalam perjalanan. Nyanyi apa? Nyanyi lagu kebangsaan TK Negeri 6 Surabaya.

MARS TK NEGERI 6 SURABAYA
 Kami putra daaaaan putri semua
Pelajaaaar TK Negeri 6
 Kami belajaaaaar dan beeeeekerja
Menjunjung negara dan bangsaaaaa

Kami putra daaaan putri semua
Turut membanguuuun negaraaaa
Melaksanakaaaan tugaaas suci
Berbakti pada bu pertiwiiiii

Langkahkan kaki
Ayunkan lengan
Belajaaaaar dan bekerjaaaa

Ucapkan janji
Sumpah setia
Untuk indonesiaaa jayaaaaa

Begitulah. Aku dan ais bahkan menerapkan gerakannya. Kami senang sekali. Kami hanya berhenti ketika lampu merah dan kami terjebak diantara orang-orang dewasa. Oiya, kami juga berhenti ketika melihat kakak kelas 9 lagi jalan kaki dipinggir. Kami juga nunduk saat melihat mereka. Begitulah.

Senang sekali mengendarai limosin ini! Kami menyapa ezy dan pejalan kaki lainnya. Oh, dan kami menyapa pak satpam saat sampai didepan spensix. Tapi tidak ada yang melihat kami selain mereka! Padahal aku mengharapkan Bu Hartini atau Pak Sabi melihatnya...

Siapa tahu kan DBL selanjutnya kita bisa nyarter kereta kelinci?

Err, maksudku, limosin.



Baiklah, ini akhir dari post Revanya Junor hari ini. Pelajaran yang kita pelajari hari ini adalah:

 Bertemanlah dengan siapa saja, siapa tahu kamu akan nebeng ke mereka suatu hari.

Jangan pernah meremehkan orang lain, apalagi yang belum kamu kenal karena telepati itu ada.

Nyanyikanlah lagu yang kamu banggakan atas sekolahmu di sekolahmu sendiri. 

Terima kasih.

Popular posts from this blog

Aku Tidak Ingin Mati Dengan Tenang

Lihat Khianat & Lihat Khianat 2.0