Boleh kan ngomongin Detcon?

-
Ini tanggal 9 November 2012. Hari yang keren banget. Hari pertama Deteksi Convention 2k12 *ceileh*. Hari bikin mading di detcon. Hari hidup di PTC sampe bokek dan untungnya masih ada tongji walaupun jauh. Hari ndatengin mbak mbak tongji yang baru buka dan ngeliatin dia proses bikin tongji kayak anak 5 tahun nonton tv, melotot, karena haus. Hari ribet mikir ini itu padahal udah mateng rencananya. Hari otakku ilang sampe aku bingung mau ngapain dan panik padahal waktunya masih banyak. Hari aku yuslina hega akmal dhika ber-alay-alay-ria biar kelompok lain mbatin dan kehilangan waktu buat ngomongin kita #muahaha #pengakuanmacamapaini. Hari kita ketawa-ketawa karna ada banyak hal yang gak sesuai yang diharapkan dan juga detcon itu lucu. Hari kita hampir berantem. Hari kita emang berantem. Hari kita lempar-lemparan gabus sampe masuk wilayah kelompok lain karna mangkel. Hari kita ngomong kasar ke sesama sampe kelompok lain ngeliatin. Hari kita cuek-cuekkan karna semuanya bete. Hari kita bosen banget nget nget sama lagu Oppa Gangnam Style nya PSY or whatever pokoknya lagu itu diulang berkali-kali dan itu salah satu penyebab kita bete kayaknya. Hari kita capek. Capek.

Ini tanggal 10 November 2012. Hari yang keren banget. Hari kedua Deteksi Convention 2k12 *ea*. Hari kita bolos upacara hari pahlawan. Hari kita didoain sekolah. Hari kita didoain sekolah. Hari kita didoain sekolah walaupun gak denger secara langsung. Hari ngelanjutin mading di detcon. Hari hidup di PTC sampe bokek dan untungnya masih ada tongji walaupun jauh. Hari berdoa biar madingnya bisa selesai hari itu juga. Hari perencanaan dan bentuk madingnya diganti. Hari kita ketawa-ketawa karna detcon itu lucu. Hari kita nyantai bikinnya dan ternyata madingnya jadi lebih bagus dari yang diharaokan. Hari kita berdoa biar madingnya menang, keras-keras, dan sengaja karna ada mas mas detcon yang liat. Hari kita diketawain mas mas detcon yang lewat itu. Hari kita senyum senyum seneng. Hari kita bosen banget nget nget sama lagu Oppa Gangnam Style nya PSY or whatever pokoknya lagu itu diulang berkali-kali. Hari kita pamer bahwa mading kita selesai. Hari kita bangga. Hari mata kita kerasa ketarik kebawah. Hari kita capek. Cuapek.



Yuslina, Hega, Aku, ngangkat gabus besar tidak jelas.

Oke. Apalagi yang harus dikatakan? Detcon itu spesial. Buanyak kalo mau dijelasin semua. Bisa 10292767153780170836471093647571978395465819874752791748010 kata kurang. Yah, lanjut nanti pas inget. Atau pas flashback. Atau pas internetnya lancar.

Selamat tinggal

Popular posts from this blog

Aku Tidak Ingin Mati Dengan Tenang

-
Ini puisiku yang paling sukses. Gatau kenapa. Astaga. HUAAAHH. Padahal iseng doang ngirim ini. Pertama di publish oleh Sajak Liar, pada tanggal 20 Maret jam 23.14. Puisi pertamaku yang likesnya tembus 1000. Ngga tau harus seneng apa takut. Minat suicide setinggi itukah?????? Aku harap tidak. Semoga cuma karena topik yang provokatif aja. Anyway, enjoy. Ini jadi puisi yang membesarkan namaku, mungkin, jadi... aku harap ini lumayan mencitrakan diriku. ENTAHLAH. Gatau. Perspektifku biasa aja tentang tulisan ini. Serius. Tapi menurut pembaca gak gitu, so... okelah. Selamat membaca. Jangan lupa nyabut kabel charger laptop kalo udah selesai dipake. AKU INGIN MATI DENGAN TIDAK TENANG Aku tidak ingin mati dengan tenang. Tidak pada umur 92 terbaring lemah karena usia. Tidak pada umur 84 penuh luka asam urat. Tidak pada umur 70 dalam tidur di atas kapuk. Aku tidak ingin mati dengan tenang. Tidak pada Maret 2017 didepan pil dan sebuah gelas. Tidak pada umur 18
Read more

Lihat Khianat & Lihat Khianat 2.0

-
Jadi ini dua puisi yang tidak sengaja berpapasan. Siapa duga, ternyata mereka memang satu orbit. Lihat Khianat 2.0 yang saya ciptakan duluan. Suatu waktu di tahun 2016 lah. Untuk konsumsi sendiri saja. Kemudian Lihat Khianat yang terbaru ini karena terinspirasi dari... kacamata saya sendiri. Sebenarnya, terinspirasi dari permintaan orang-orang yang ingin melihat wajah saya tanpa kacamata. Saya turuti hanya untuk orang-orang terdekat. Dan entahlah, saya rasa, hal itu bukan hanya tentang melihat wajah saya. Itu lebih dari itu. Saya memperbolehkan mereka melihat saya dengan kondisi yang berbeda dari biasanya, itu membutuhkan kepercayaan. Bukan perihal saya tanpa kacamata, tapi perihal saya yang menerima mereka sebagai bagian dari jiwa, bagian dari takdir saya. Perihal saya yang memperlihatkan cuplikan kegilaan saya. Belum lagi, kalau lawan saya itu berkacamata juga. Saya tergoda untuk mengajukan permintaan yang sama. Melihat seseorang tanpa kacamata itu tidak sesederhana itu. Mata m
Read more